Thursday, March 17, 2011

PERPISAHAN

Saat kukatakan perpisahan karena apa yang kauputuskan
Aku serasa elang yang sayapnya dilepaskan, paruhnya dipatahkan
Walaupun itu keputusan yang kukatakan dari bibirku sendiri
Tapi semuanya dipacu oleh kegamanganmu dalam mencintaiku
Tak muncul keberanianmu karena kau tak sepenuhnya mencintaiku

Saturday, March 5, 2011

SAAT AKU BERSIMPUH DI HADAPANMU


Saat aku duduk bersimpuh di hadapan-MU
Berkali dalam sehari yang KAU ijinkan bagiku menghadap-MU
Kutundukkan wajahku karena rasa malu tak terkira dari hatiku
Betapa aku kurang berterimakasih dan hanya menuntut kepada-MU
Dengarkanlah Tuhanku, bagaimana aku tidak akan malu…
Setiap aku bersimpuh di hadapan-Mu, yang terucap hanya keluh dan pinta

RUMAH ITU


Setiap kali aku luangkan waktu berjalan-jalan menyusuri setapak itu

Sering hadir keinginan dalam hatiku untuk melongok ke rumah itu

Rumah yang berandanya selalu mengingatkan aku akan kesedihanku

Dan isi di dalamnya yang terlihat sering membuka lagi luka di hatiku


Rumah itu adalah rumah tempat kau menorehkan kenangan tentang aku

Rumah di mana aku pernah hadir ikut mengisi cawan-cawan kerinduanmu

Rumah itu juga rumah tempat aku pernah menitipkan cintaku padamu

Rumah dimana kulukiskan harapanku tentang masa depan bersamamu


Kini rumah itu telah tertutup rapat untuk segala bentuk kehadiranku

Goresan-goresanku yang pernah kutinggalkan pun telah tiada kutemu

Catatan-catatanmu tentang aku juga telah kau hapus dari dindingmu

Seolah tiada pernah ada jejak yang menanda akan pernah hadirku


Kini terasa ada yang hilang setiap kembali kususuri jalan setapak itu

Rumah indah tempat kita pernah menyatukan semarak cinta dan rindu

Kini telah menjadi rumah dimana tak lagi ada kebersahajaannya seperti dulu

Getaran rasanya menghilang dibalik warna tak putih tak hitam tembokmu


Sesekali ada pesan tersembunyi tentang rindu yang kau kirim untukku

Kau tuliskan secara samar bersama mega yang diterbangkan angin lalu

Yang akhirnya meruak merebak menghilang di atas langit abu - abu

Membuatku selalu ingin bergegas dan tak meninggalkan jejak di setapak itu



Banjarnegara, Rabu, 2 Pebruari 2011