Sunday, March 31, 2013

REFRESHING KONSELOR LAKTASI KABUPATEN BANJARNEGARA “SAATNYA KEMBALI KE ASI”


           Pada hari Rabu – Kamis tanggal 13 – 14 Maret 2013 yang lalu, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara diadakan refreshing untuk konselor laktasi se-Kabupaten. Refreshing dimaksudkan untuk melakukan up date ilmu kepada para konselor laktasi dan upaya untuk “membangunkan” kembali para konselor yang sudah cukup lama vakum dari kegiatan. 
Gbr. Refreshing Konselor Laktasi Kabupaten Banjrnegara
Kabupaten Banjarnegara memiliki sekitar 80 orang konselor laktasi yang sudah dilatih sejak tahun 2007 – 2008. Bahkan untuk meningkatkan hubungan kerja dan kegiatan, telah dibentuk suatu wadah konselor laktasi yang dinamakan ASERA (Asi Eksklusif Banjarnegara), suatu wadah sosial kemasyarakatan untuk mereka yang peduli terhadap pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Banjarnegara yang masih rendah yakni sekitar 6% saja.
Hal yang penting yang ditekankan kembali kepada para konselor, selain 10 langkah keberhasilan menyusui, juga bahwa ada tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui, yaitu :
1.     Kepercayaan diri ibu bahwa dirinya mampu memberikan ASI pada bayinya secara cukup.
2.     Pengetahuan dan ketrampilan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara benar.
3.     Dukungan lingkungan, terutama keluarga dalam mendorong pemberian ASI.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa hal yang sering menyebabkan kegagalan menyusui adalah kurangnya dukungan lingkungan yang mendorong pemberian ASI. Untuk itulah peran konselor laktasi menjadi penting untuk membantu para ibu tersebut. Beberapa ibu yang sangat memerlukan bantuan adalah :
1.     Ibu yang baru pertama kali menyusui.
2.     Ibu yang memnadapatkan kesulitan menyusui, terutama dari sisi tehnik menyusui.
3.     Ibu yang sebelumnya memberikan susu botol pada bayinya dan ingin menyusui.
Ke depan diharapkan para konselor ini bisa semakin aktif dalam menyebarkan semangat menyusui kepada para ibu yang memiliki bayi dan dapat membentuk duta – duta ASI dari para ibu yang berhasil memberikan ASI kepada bayinya. Sehingga tujuan mulia ASERA yang ingin “Ikut Mendukung Terwujudnya Generasi Emas Melalui Awal Emas” dapat tercapai.

WORKSHOP “ASI EKSKLUSIF” DI RSUD BANJARNEGARA


RSUD Banjarnegara dalam salah satu visinya adalah mendukung program – program kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Program pemerintah yang didukungnya antara lain adalah “Making Pregnancy Saver” yang memiliki tujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (AKI/AKB) di Kabupaten Banjarnegara. Salah satunya adalah dengan mengupayakan agar RSUD Banjarnegara dapat menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSIB).
Gbr. Peserta Workshop tekun menyimak materi
Dalam rangka menuju RSIB itulah banyak kegiatan yang dilakukan. Dimulai dengan dilaksanakan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) pada bayi baru lahir, penerapan rawat gabung untuk bayi sehat dan berupaya memberikan tempat menyusui yang dapat dipergunakan oleh ibu – ibu yang bayinya dirawat di ruang bayi karena berbagai sebab.
RSUD Banjarnegara juga mendukung pemberian ASI eksklusif. Agar ibu – ibu yang memiliki bayi dapat memberikan ASI dengan benar, para ibu tersebut saat pulang dari rumah sakit perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan memberikan ASI pada bayi. Untuk itulah RSUD Banjarnegara menyelenggarakan workshop tentang ASI eksklusif yang dilaksanakan pada hari Selasa – Rabu tanggal 26 – 27 Pebruari 2012. Workshop diikuti oleh 12 orang karyawan RSUD yang terdiri dari dokter umum, perawat dan bidan.
Adapun tujuan diadakannya workshop ini adalah agar petugas kesehatan yang berada di rumah sakit mampu memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan tentang menyusui kepada ibu agar keberlangsuangan menyusui setelah ibu pulang dari rumah sakit bisa terjaga. Materi yang diberikan meliputi pentingnya ASI, ASI eksklusif dan menyusui, tehnik menyusui yang benar dan ASI perah.
Gbr. Pemateri adalah Fasilitator Manajemen Laktasi
                      dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
Setelah workshop diharapkan semua pertugas dapat mengimplementasikan apa yang diperolehnya untuk membantu ibu – ibu yang baru bersalin maupun di lingkungan sekitarnya. Petugas kesehatan yang dilatih dapat menjadi duta – duta ASI untuk lingkungannya. Tindak lanjut pelatihan dan evaluasi rutin akan dilakukan untuk membahas berbagai permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, diharapkan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif dapat meningkat yang akhirnya berkontribusi terhadap kesehatan bayi dan pada tujuannya akan mendukung turunnya AKB di Kabupaten Banjarnegara.

Friday, March 22, 2013

RAPAT KERJA WILAYAH ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH INDONESIA (ARSADA) PROVINSI JAWA TENGAH


Rapat Kerja Wilayah Tahunan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada) Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang diselenggarakan di Hotel Horizon Simpang Lima Semarang. Rapat Kerja yang rencananya dilaksanakan dari hari Kamis – Sabtu, tanggal 20 – 23 Maret 2013 ini mengambil tema “ Sinergi Pemerintah Daerah, Manajemen Rumah Sakit dan Komite Medis Dalam Menghadapi Berlakunya SJSN 2014”.
Gbr. Salah satu sesi panel dalam rakerwil Arsada Jateng 2013
Dalam sambutannya, ketua Arsada Jawa Tengah, dr. Nonot Mulyono, M.Kes mengatakan bahwa maksud diadakannya rapat kerja wilayah ini adalah untuk melakukan evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan menyusun agenda kerja tahun mendatang dalam rangka mencari solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh Rumah Sakit di Indonesia, khususnya Rumah Sakit Daerah. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah belum satunya pemahaman antara Rumah Sakit dengan PT. Askes sebagai pelaksana BPJS tahun 2013, Rumah sakit yang masih gamang dalam melaksanakan aturan BLUD karena perbedaan persepsi dengan para stake holder dan belum satu paham untuk dasar pelaksanaannya,  masalah kredensial yang menjadi kewajiban Komite Medik sebagai konsekuensi dari implementasi Permenkes 755 tahun 2011, serta keragu – raguan dalam penerapan sistem pengadaan barang dan jasa sebagai sebuah institusi BLUD.
Rapat kerja dibuka oleh Ketua Arsada Pusat, dr. Kuntjoro Adi Purjono, MMR yang berpesan bahwa dalam penyelenggarakaan operasional Rumah Sakit agar selalu berpegang pada dua kunci menuju patient safety, yaitu :
1.    Selalu melaksanakan norma/pedoman/prosedur yang ada dalam akreditasi versi 2012 dengan benar.
2.   Melaksanakan dengan sebenar – benarnya benar, sebetul – betulnya betul, selurus – lurusnya lurus pola keuangan BLUD sesuai peraturan perundangan yang berlaku.