Saturday, March 5, 2011

SAAT AKU BERSIMPUH DI HADAPANMU


Saat aku duduk bersimpuh di hadapan-MU
Berkali dalam sehari yang KAU ijinkan bagiku menghadap-MU
Kutundukkan wajahku karena rasa malu tak terkira dari hatiku
Betapa aku kurang berterimakasih dan hanya menuntut kepada-MU
Dengarkanlah Tuhanku, bagaimana aku tidak akan malu…
Setiap aku bersimpuh di hadapan-Mu, yang terucap hanya keluh dan pinta

Rabbighfirlii…
Tuhanku, ampuni aku….
Sudah KAU katakan bahwa ampunan-MU kepadaku seluas langit-MU
Sebanyak buih laut-MU, sebesar kesalahan dalam kehidupanku
Tapi aku selalu meminta ampunan-MU
Karena sepanjang hariku, selalu kuulang-ulang kesalahanku

Warhamnii…
Tuhanku, sayangi aku….
Kurang apakah sayang-MU kepadaku, yang KAU wujudkan dalam nikmat-MU
Berjuta nikmat yang KAU berikan padaku sejak pagi hingga malamku
Tapi masih kuminta rasa sayang-MU kepadaku
Karena sayang-MU adalah kekuatanku untuk menjalani semua takdirku dari-MU

Wajburnii…
Tuhanku, tutuplah aib-aibku….
Kalau orang masih menghargaiku, menghormatiku, bukan karena hebatku
Tapi karena KAU tutupi aib-aibku dari pandangan mereka
KAU hijab aku dengan cadar kesucian dan kehormatan-MU
Tetap tutupilah keburukanku, karena hanya ENGKAU yang mampu

Warfa’nii…
Tuhanku, angkatlah derajatku…
Saat aku punya pangkat, jabatan dan segala hal yang disebut “derajad”
Aku merasa tidak memiliki apapun tanpa tangan-MU mengangkatku
Derajadku di samping-MU lebih kuharap dari semua derajad dunia yang KAU berikan kepadaku

Warzuqnii…
Tuhanku, berilah aku rejeki….
Rejeki yang melimpah, baik dan KAU halalkan bagiku
Rejeki yang dapat membangunkan jembatan antara KAU dan aku
Alasan yang kukemukakan saat selalu saja ku minta rejeki kepada-MU
Padahal mata air rejeki-MU tak pernah kering , walau kemarau meranggaskan pohon-pohon iman di dadaku

Wahdinii…
Berilah aku petunjuk…
Sesungguhnya aku adalah ciptaan-MU yang selalu salah arah dan salah langkah
Tak ada jalan benar kulalui bila KAU tak memberiku petunjuk
Betapa banyak petunjukk-MU kau berikan agar aku tak sesat lagi
Tapi sebanyak itu juga aku abai dan membiarkan diriku memilih jalan gelap
Dan KAU takkan pernah bosan memberiku petunjuk-MU

Wa’aafinii…
Sehatkan aku…
Batapa KAU sudah buat diriku lengkap dan sempurna
Tapi masih saja aku merasa kurang dalam adanya diriku
Sehingga sering kudzolimi diriku dan badanku sendiri untuk nafsu
Tuhanku, bimbinglah aku dan sehatkan aku selalu

Wa’fuannii…
Maafkan aku…
Atas segala pinta yang ku panjatkan kepada-MU
Yang KAU tak pernah bosan mendengarnya dan pasti mengabulkannya
Maafkan aku akan segala abaiku untuk memuji-MU
Bahwa sesungguhnya ENGKAU adalah tempat meminta segala pinta
Tuhanku, maafkan aku…


Banjarnegara, Sabtu, 22 Januari 2011

2 comments:

  1. Puisi Religi yang sangat menyentuh hati. Kalo boleh ijin copas untuk ditaruh di blog-ku yg baru dg tetap mencantumkan nama pengarangnya. Syukron.

    ReplyDelete
  2. silakan, dengan senang hati mari kita berbagi
    kalau diijinkan, bolehsaya link blog-nya ya?
    terimakasih telah mampir di sini.. :)

    ReplyDelete