Saturday, December 25, 2010

RASAKU



Sembilu tajam bertubi-tubi menyayat hati yang rapuh dengan tanpa perasaan

Ketika akalku tak juga mampu memahami kepedihan yang kau tawarkan

Bersama derasnya hujan gelapnya malam dalam gigil yang sangat dingin

Aku gemetar menahan segala perih dalam hati memaknai luka yang kau tikamkan


Haruskah kukatakan tentang lukaku yang telah kau lihat merah darahnya

Haruskah kuterjemahkan perihnya yang telah kau lihat dalam sayatannya

Kau tambahkan dengan caramu memaknai rasa yang selalu kau katakan

Semua bagai palu yang kian menghancurkan hatiku yang telah remuk redam


Cukuplah bagiku sekali saja kau katakan rasa cintamu kepadaku

Ribuan kata tak akan pernah mampu menggambarkan apa nyata dalam hatimu

Biarlah rasaku yang akan memaknai segala rasamu terhadapku dari tindakmu

Tindakmu adalah nyata dalam kau mengartikan segala rasamu kepadaku


Air mata selalu ada di ujung malam-malam saat perlahan beranjak menuju pagi

Berusaha membasuh darah merah segar yang mengalir tak juga mengering

Angin yang diam terengah mengabarkan rasaku terbang ke langit hitam

Mencoba mengaburkan perihku dalam samar yang coba kuyakini hingga kini


Sinar jingga mentari memperlihatkan sembilu yang menancap di ruang hatiku

Ruang di mana kita menelanjangkan segala tentang rasaku dan rasamu

Ruang tanpa batas penglihatan dan waktu dimana kita biasa bercumbu rayu

Kini hanya ada luka di atas rasaku yang penuh darah kesedihan karenamu


Magelang, Jum’at, 24 Desember 2010

Nazareth - Love Hurts

Monday, December 20, 2010

“PANDUAN SEHAT” NONTON TV

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kebiasaan menonton acara televisi secara pasif dan berlebihan, bukanlah kebiasaan yang “sehat”. Di bawah ini ada beberapa panduan menganai cara “nonton TV yang sehat”.

1. Tontonlah TV sesuai ‘porsi’.

Menonton TV terlalu lama melelahkan mata. Rekomendasi DR. Aric Sigman, psikolog Inggris yang menulis buku Remotely Controlled : How Television is Damaging Our Lives, untuk porsi menonton TV sehari adalah sebagi berikut :

a. Usia 3 – 7 tahun : 30 menit sehari.

b. Usia 7 – 12 tahun : 1 jam sehari.

c. Usia 12 – 15 tahun : 1 jam 30 menit sehari.

d. Usia 16 tahun ke atas : 2 jam sehari

Dr. Sigman tidak merekomendasikan TV untuk anak di bawah usia 3 (tiga) tahun. American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan TV untuk anak di bawah usia 2 (dua) tahun. Bagaimana di Indonesia?

2. Buatlah ruangan cukup terang saat nonton TV.

Orang tua agar menyesuaikan kekontrasan dan kecemerlangan gambar TV dengan terangnya ruangan. Ini agar gambar dapat dilihat dengan jelas tanpa akomodasi yang berlebihan dari mata. Sehingga mata tidak lekas lelah.

3. Akhiri nonton TV satu jam sebelum tidur malam.

Habiskan nonton TV satu jam sebelum tidur. Rangsangan cahaya TV menghambat kelenjar epifisis di otak menghasilkan hormon melatonin (hormon pengatur jam biologis tubuh), sehingga mengganggu pola tidur.

4. Tontonlah TV dari ‘jarak terbaik’.

Jarak ‘ideal’ adalah antara 5 – 6,25 kali lebar gambar di layar TV (Canadian Assosciation of Optometricsts merekomendasikan 5 (lima) kali lebar gambar di layar TV; Coffey dkk (1977) dan McVey (1970) merekomendasikan 6,25 kali lebar layar, dengan sudut pandang 9 derajat dari horisontal tegak lurus layar).

5. Buatlah posisi tubuh nyaman saat nonton TV.

Menonton dalam posisi menengadah atau menoleh tidak baik untuk tulang leher. Menonton dalam posisi duduk membungkuk tidak baik untuk tulang punggung. Usahakan lurus dengan TV.

6. Manfaatkan jeda iklan untuk ‘istirahat’.

Asosiasi Ahli Pemeriksa Mata Kanada menyarankan agar menonton TV tidak terus menatap layar TV dalam waktu lama.

7. Buatlah supaya gambar di layar nyaman dilihat.

Atur posisi antena, posisi TV, lampu yang menyilaukan, agar tidak mengganggu gambar TV. Hal ini agar gambar di TV lebih nyaman untuk dilihat.

8. Hindarkan nonton TV sambil makan dan atau minum.

Makan/minum sambil nonton TV membuat orang tidak menyadari apa saja dan berapa banyak yang dia makan/minum. Hal ini menjadi cenderung makan/minum berlebihan.

9. Hindarkan acara TV yang membuat cemas atau takut.

Kecemasan dan ketakutan bisa mengganggu tidur. Gangguan tidur akan mempengaruhi kesehatan.

10. Tontonlah acara TV yang bermanfaat.

Misalnya, acara yang menginformasikan atau mengajarkan pola hidup sehat, dll.

Akhirnya, ada baiknya kita mengupayakan agar seluruh keluarga, terutama anak-anak dapat dialihkan untuk melakukan aktivitas yang lebih aktif baik secara fisik maupun mental, daripada sekedar menonton acara televisi.

Sumber : Parents Guide, Juli 2007

Thursday, December 16, 2010

Only When I Sleep -- The Corrs

IMO : PUSKESMAS TERPADU

Merupakan salah satu solusi untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan peningkatan kebutuhan layanan kuratif di Puskesmas dalam situasi sumber daya terbatas. Merupakan Puskesmas dengan perawatan yang ditingkatkan fungsi kuratifnya setara rumah sakit type D, tanpa meninggalkan fungsi-fungsi Puskesmas lainnya.

Hal ini mungkin dilaksanakan bila Puskesmas tersebut memang pemanfaatannya oleh masyarakat tinggi, cukup jauh dari tempat rujukan serta sumber daya yang ada belum memungkinkan untuk dibangunnya rumah sakit di tempat tersebut. Karena untuk membangun sebuah rumah sakit dibutuhkan dana yang besar dan sumber daya lainnya (terutama sumber daya manusia) yang tidak mudah dalam pengadaannya. Disamping itu, adanya peningkatan status Puskesmas menjadi rumah sakit di suatu tempat, harus diikuti dengan pembangunan Puskesmas baru di tempat tersebut untuk menjalankan fungsi-fungsi di luar gedung. Ini jelas membutuhkan sumber daya baru yang tidak sedikit.

Puskesmas terpadu ini nantinya akan memiliki kemampuan kuratif yang lebih besar dengan penambahan pelayanan spesialistik. Tapi pelayanan spesialistik yang dikembangkan di sini adalah spesialistik dasar. Minimal dua pelayanan spesialistik, yaitu penyakit dalam dan anak. Kalaupun ada penambahan, dibatasi pada kebidanan dan kandungan atau bedah. Lebih dari itu, diharapkan Puskesmas sudah harus disiapkan untuk menjadi rumah sakit sepenuhnya.

Adanya pengembangan ini, tentunya harus diikuti dengan beberapa perubahan mendasar terhadap manajeman Puskesmas. Salah satunya adalah struktur organisasi. Puskesmas masih merupakan UPT Dinas Kesehatan, tapi dengan peningkatan eselon bagi Kepala Puskesmasnya. Peningkatan eselon ini karena beban kerja dan tanggung jawabnya yang juga meningkat. Karena pengembangannya adalah kuratif, maka lebih tepat bila Kepala Puskesmas adalah seorang tenaga medis. Kepala Puskesmas dibantu oleh Kepala Tata Usaha dan dua orang manajer yang akan mengelola kegiatan dalam gedung serta luar gedung. Kedua kegiatan ini dikelola secara terpadu, saling mendukung satu sama lain dan bukan merupakan kegiatan terpisah yang berdiri sendiri. Untuk fleksibilitas, struktur organisasi di bawahnya bisa menggunakan sistem matrik. Dalam sistem ini, salah satu keuntungannya adalah mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia yang terbatas.

Perubahan mendasar lainnya adalah pada sistem pengelolaan keuangan. Diharapkan pengelolaan keuangan di sini bisa menggunakan sistem yang fleksibel karena merupakan institusi pelayanan langsung. Badan Layanan Umum adalah sistem yang cocok diterapkan di sini.

Pada kelanjutannya, Puskesmas tetap dalam pengawasan dan pembinaan supaya fungsi-fungsi lain Puskesmas bisa tetap dilaksanakan secara seimbang. Jangan sampai hanya terfokus pada sisi kuratif yang sebenarnya merupakan bagian kecil dari pelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan oleh Puskesmas secara keseluruhan.

NEED YOUR OPINION! Thanks

Wednesday, December 1, 2010

REMBULAN SURAM DI KOTAKU

by : junita


Rembulan temaram, menggantung lesu di langit kelabu

Diselimuti kabut pekat, pengap di antara awan gelap

Angin bertiup perlahan, membelai daun bergerisik resah

Lolongan anjing menyenandungkan nada-nada gelisah

Menyambut kehadiranku, membawa diri kembali ke kotaku


Bayang hitam pepohonan berlarian mengikuti laju langkahku

Aroma malam sangat pekat menusuk-nusuk hidungku

Dinginnya menggulung-gulung permukaan kulitku

Menyatukan dan merekatkan dengan ringkih tulang-tulangku

Menemaniku menyusuri jalan panjang kerinduan pada kotaku


Aku serasa kembali ke luka lamaku, luka-luka perjalananku

Yang sering kurindu untuk kucecap habis rasa sakitnya

Membalurkan nikmat pedihnya di sekujur tubuhku

Membaui setiap jengkal aroma penderitaan di waktuku dulu

Yang sering membuatku tak tertahan untuk kembali ke kotaku


Rembulan berdebu di sudut langit atas kotaku yang sedang muram

Bercerita tentang kesetiaan sebuah penantian panjang tak bertepian

Selalu menyambut kehadiranku dengan kebersahajaan senyatanya

Mengikatku dengan ribuan kasih yang tak pernah putus rangkaiannya

Membuatku selalu merindukan, rembulan suram di kotaku


Rembulan suram di kotaku, hadir lagi malam ini, masih seperti dulu

Diselimuti kabut pekat, pengap di antara awan gelap

Kusam sinarnya menghadirkan gigil di hati saat menatapnya

Kedatangannya membangkitkan pesona kenangan hidupku

Membuatku selalu rindu, pada rembulan suram di kotaku


Magelang, Selasa, 23 November 2010

MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG DENGAN COKLAT


American Heart Association mempublikasikan sebuah jurnal hasil penelitian yang menyebutkan bahwa wanita tua yang mengkonsumsi coklat hitam 1-2 kali seminggu, bisa mendapat manfaat untuk mengurangi resiko penyakit gagal jantung. Penelitian yang melibatkan hampir 32.000 wanita berkewarganegaraan Swedia, berusia 48 – 83 tahun ini dilaksanakan selama 9 tahun.

Penelitian ini menunjukkan, dengan mengkonsumsi 19 – 30 gram coklat hitam 1- 2 kali seminggu, menyebabkan penurunan 32% resiko gagal jantung. Penurunan hanya 26% jika dikonsumsi 1 – 3 kali sebulan. Penurunan resiko justru tidak tampak pada mereka yang mengkonsumsi coklat setiap hari. Ini mungkin merupakan penelitian pertama yang menunjukkan efek jangka panjang coklat terhadap gagal jantung.

Coklat mengandung konsentrasi tinggi senyawa flavonoid yang dapat menurunkan tekanan darah dan melindungi terhadap penyakit jantung. Coklat hitam adalah pilihan terbaik selama tidak dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan kakao tinggi dikaitkan dengan manfaat yang lebih besar pada jantung. Pada penelitian ini, walaupun coklat yang dikonsumsi adalah coklat susu, tapi berisi konsentrasi kakao tinggi sekitar 30%.

Studi ini menunjukkan pentingnya menemukan keseimbangan yang tepat dalam makanan kita. Seperti halnya antioksidan dalam buah dan sayuran, antioksidan dalam coklatpun mungkin bermanfaat untuk jantung kita. Jadi, tidak perlu memantang coklat, selama tidak berlebihan.

Sumber : Ethical Digest, Oktober 2010

ROBERT G. EDWARD, “BAPAK” EMPAT JUTA BAYI


Kerja kerasnya selama lebih 30 tahun akhirnya diakui dunia dengan dianugerahinya Nobel Bidang Kedokteran tahun 2010. Terlepas dari berbagai pro dan kontra yang muncul, usaha Robert Edward mengembangkan in vitro fertilization (IVF) pantas mendapatkan penghargaan. Penemuannya ini memungkinkan para ahli untuk mengatasi infertilitas, suatu kondisi medis yang menimpa banyak pasangan di seluruh dunia.

Pada tahun 1950, Edward berpandangan bahwa IVF akan memberi manfaat pada pasangan yang mengalami infertilitas atau sulit mempunyai anak. Edward berhasil melakukan pembuahan sel telur manusia dalam sebuah tabung uji (atau lebih tepatnya piringan tempat biakan sel). Tehnik inilah yang kemudian terkenal sebagai tehnik bayi tabung.

Usahanya membuahkan hasil ketika pada 25 Juli 1978, lahir bayi tabung pertama di dunia melalui operasi caesar yang diberi nama Louise Brown. Anak dari pasangan Lesley dan John Brown yang setelah sembilan tahun gagal untuk memperoleh anak. Sampai saat ini, ada sekitar empat juta orang yang berhasil dilahirkan melalui tehnologi IVF.

Robert G. Edward lahir tahun 1925 di Manchester, Inggris. Setelah dinas militer dalam PD II, ia belajar biologi di Universitas Wales di Bangor dan di Universitas Edinburgh di Skotlandia. Dia mendapat gelar PhD tahun 1955 dengan tesis mengenai perkembangan embrional pada tikus. Menjadi staf ilmuwan di Institut Riset medis nasional di London tahun 1958 dan memulai penelitian pada proses pembuahan manusia.

Edward bersama Patrick Steptoe mendirikan Bourn Hall Clinic, pusat terapi IVF pertama di dunia di Cambridge sejak tahun 1963. Edward adalah direktur riset dan editor beberapa jurnal ilmiah terkemuka di bidang fertilisasi. Saat ini, dia adalah profesor emeritus di Universitas Cambridge.

Sumber : Ethical Digest, November 2010

Wednesday, October 13, 2010

KOTAK KADO BERBUNGKUS KERTAS EMAS

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.

“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”

Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”

“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.

“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box

(motivation-live.blogspot.com)

Tuesday, October 12, 2010

SYUKURILAH CINTA



Seorang kakek yang membawa mawar merah duduk bersebelahan dengan seorang pemuda di dalam bus.

Pemuda ini melirik bunga mawar indah yang dibawa sang kakek dan berkomentar, "Ada wanita yang akan memperoleh mawar merah yang indah."

"Benar," kata kakek itu seraya tersenyum.

Beberapa menit berlalu, dan kakek ini menyadari bahwa sang pemuda masih terus memperhatikan bunga mawar yang dibawanya.

"Apa kamu punya kekasih?" tanya si kakek.

"Punya," jawab si pemuda.

"Saya akan bertemu dia, dan saya membawakan dia hadiah ini," si pemuda menunjukkan sebuah kartu ucapan.

Si kakek mengangguk-angguk. Beberapa menit kemudian, si kakek berdiri, berpamitan kepada si pemuda karena tujuannya sudah sampai. Sambil melangkah melewati pemuda ini, si kakek memberikan semua mawar yang dibawanya.

"Berikanlah mawar ini untuk kekasihmu," katanya. "Saya akan memberitahu isteri saya tentang ini, dan saya yakin dia pasti akan setuju."

Kakek itu lalu turun, dan si pemuda melihat si kakek berjalan masuk ke kompleks pemakaman menuju nisan isterinya.

Pesan :

Syukurilah cinta yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Walaupun jauh atau kehilangan seseorang, tapi kebahagiaan cinta akan terasa selamanya.

oleh : Nur Ahmad Faizal


Monday, October 11, 2010

"Fly Me To The Moon" - (Michael Buble)

Mariah Carey - I Want To Know What Love Is

Celine Dion - I Love You

Muse - Unintended

MENGHADAPI AMUK ANAK


Setiap orang yang memiliki anak di bawah lima tahun pasti pernah menghadapi perilaku marah anak dan bahkan anak yang mengamuk. Perilaku tersebut bisa merengek-rengek, berteriak-teriak, menangis, menjerit-jerit, membanting barang, memukul-mukul dirinya sendiri atau merusak barang-barang di sekitarnya. Hal seperti ini sering terjadi pada waktu anak merasa terhalangi, tidak dituruti kemauannya, atau anak berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Kondisi ini sering disebut dengan istilah tantrums atau lengkapnya temper tantrums.

Meskipun tantrum terjadi pada hampir semua anak, namun frekuensinya berbeda satu sama lain. Apabila ini sering terjadi, tentunya akan sangat menganggu. Seolah-olah orang tua kewalahan atau tidak mampu mendidik anak. Banyak guru Taman Kanak-Kanak juga mengalami kesulitan serupa.

Anak mulai tantrums sekitar usia 1,5 (satu setengah) tahun dan umumnya berakhir pada usia 4(empat) tahun. Penyebabnya seringkali karena anak tidak mampu mengekspresikan permasalah atau perasaan dengan bahasa yang memadai. Pada usia sekitar dua tahun, anak mulai bersifat sangat egosentris. Dia ingin “menguasai” alam sekitar, sehingga banyak bereksplorasi. Dia ingin memiliki bermacam-macam barang, ingin mandiri, berpetualang dan lepas dari kekangan orang lain. Jika dia tidak mendapatkan keinginannya atau merasa terhalangi, lalu dia frustasi dan marah besar. Karena tidak mampu mengungkapkan frustasi dengan baik, maka terjadilah apa yang disebut tantrums.

Tantrums biasanya berkurang seiring dengan perkembangan bahasa dan tingkat kesadaran anak. Semakin anak mampu mengekspresikan perasaannya dengan memadai dan lingkungan memberikan respon yang sesuai, maka semakin jarang pula terjadi tantrums pada anak.

Lalu bagaimana bila kita menghadapi anak tantrums?

1. Hendaklah tetap tenang, tidak perlu ikut panik atau ribut. Sebaiknya saat anak sedang tantrums tidak perlu diberi perhatian. Hal ini untuk memberitahu anak secara tidak langsung bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima. Berilah perhatian setelah anak tenang.

2. Sebaiknya jangan menyerah pada tuntutan anak tantrums. Jika menyerah, selanjutnya itu akan dipakai sebagai “senjata” untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Akibatnya tantrums akan lebih sering terjadi.

3. Jika anak sedang tantrums, pindahkan ke tempat yang aman, bebas dari bahaya.

4. Jika tantrums terjadi di tempat umum, bawalah anak ke tempat yang tidak banyak orang.

5. Anak tidak perlu diberi hukuman karena tantrums dan juga tidak perlu diberi hadiah jika menjadi tenang.

6. Jangan pedulikan komentar orang-orang di sekitar yang mungkin merasa kasihan saat anak sedang tantrums atau tidak setuju membiarkan anak tantrums.

7. Ajarilah anak cara-cara yang lebih baik untuk mengekspresikan emosi dan perasaannya.

8. Mengubah lingkungan atau emindahkan anak dari sumber tantrums.

9. Mengalihkan perhatian anak ke hal lain dari penyebab tantrums-nya.

10. Menyediakan banyak kemungkinan pilihan untuk bermain sehingga anak tidak menjadi jemu dengan alat permainan yang sama.

11. Jagalah agar anak selalu cukup istirahat dan tidur, makan dan minum agar badan selalu segar sehingga tidak mudah stress.

12. Sebelum mengajak anak ke toko, misalnya, jelaskan lebih dulu apa yang bisa diminta dan tidak.

Tentunya masih banyak upaya lain yang dapat dilakukan selain cara-cara di atas. Tetapi setidak-tidaknya kita bisa memahami dan mengetahui kiat-kiat bila menghadapi anak tantrums.

Semoga bermanfaat.

Dari berbagai sumber

TBC ANAK

Pernah menemui seorang anak didiagnosis “flek” oleh dokter? Kemudian diikuti dengan pengobatan yang lama, antara 6 bulan sampai satu tahun? Ada kemungkinan anak tersebut menderita penyakit Tuberculosis atau TBC anak. Anak-anak bisa menderita TBC? Mendengar kata TBC, dalam gambaran kita adalah penyakit yang banyak diderita oleh orang miskin yang tinggal di tempat kumuh. Ada benarnya, tapi banyak tidak benarnya.
Penyakit TBC yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis dapat mengenai siapa saja dari segala usia dan lapisan masyarakat. Walaupun terbanyak memang mengenai masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat kelembaban tinggi. Dari anak-anak sampai orang tua bisa terkena, hanya pada anak-anak tentunya berbeda dengan TBC pada orang dewasa. Organ yang bisa terkena TBC juga bukan hanya paru-paru, tapi TBC bisa juga mengenai usus, kulit, otak, mata dan lain-lain yang dikenal sebagai TBC ekstraparu (di luar paru-paru).

Beberapa hal yang membedakan antara TBC pada anak dan TBC pada orang dewasa yang merupakan permasalahan pada pengelolaan TBC anak, diantaranya adalah :
1. Pada TBC anak, batuk bukanlah gejala utama.
2. TBC pada anak tidak menular. Yang harus diwaspadai, apabila ditemukan kasus TBC pada anak, maka harus dicari sumber penularnya yang sudah dapat dipastikan adalah orang dewasa yang setiap hari dekat dengan si anak.
3. Diagnosis TBC pada anak juga memerlukan perlakuan khusus, mengingat spesimen untuk kepentingan diagnosis sulit didapat.
4. Pada anak, sulit dibedakan antara infeksi TBC dan sakit TBC. Belum ada alat diagnosis untuk membedakan.

TANDA DAN GEJALA
Dengan beberapa masalah di atas, lalu bagaimanakah kita mencurigai seorang anak menderita TBC? Secara klinis, kita curiga seorang anak menderita TBC bila dijumpai hal-hal sebagai berikut :
1. Masalah BB (berat badan). Ada penurunan BB/tidak ada kenaikan signifikan selama dua bulan berturut-turut sampai adanya gizi buruk. Sering, gangguan BB ini adalah satu-satunya gejala yang muncul pada TBC anak.
2. Ada masalah makan, dari anak sulit makan sampai anoreksia.
3. Infeksi saluran nafas akut berulang. Secara normal, anak mengalami episodik frekuensi infeksi saluran nafas karena virus pada anak kota antara 6 – 8 kali setahun dan di desa antara 4 – 6 kali setahun. Ini kejadiannya lebih dari episodik normal.
4. Adanya batuk kronik dan atau berulang. Walaupun ini tidak selalu ada dan bukan gejala utama.
5. Adanya demam kronis dan atau berulang. Biasanya demam tidak terlalu tinggi (subfebris).
6. Adanya infeksi kronik dan atau berulang pada saluran pencernaan (diare berlanjut/berulang).
7. Gejala lain yang tidak spesifik (malaise, anemia, pembesaran kelenjar limfe leher/ketiak/selangkangan, pembengkakan tulang/sendi, perubahan bentuk tulang panggul/lutut/tulang belakang).

DIAGNOSA
Bila menjumpai gejala klinis diatas, segera periksakan anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosanya. Penegakan diagnosis TBC pada anak biasanya menggunakan beberapa cara sebagai berikut :
1. “Gold standard” untuk penegakan diagnosa pasti tetap dengan menemukan kuman penyebab. Spesimen bisa berasal dari sputum/dahak, cairan bilas lambung, biopsi jaringan. Tapi mendapatkan spesimen ini sulit, sehingga tidak dilakukan rutin di pelayanan rawat jalan dan hanya dilakukan apabila anak dirawat inap.
2. Foto thorak. Foto thorak yang dilakukan adalah AP-L (anteroposterior-lateral) yaitu dari depan dan samping. Berbeda pada orang dewasa adalah PA-L (posteroanterior-lateral) yaitu dari belakang dan samping. Perlu diketahui bahwa foto thorak tidak spesifik untuk TBC anak. Pemeriksaan ini hanya sebagai penunjang dan masih memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain.
3. Uji Tuberkulin. Dengan menyuntikkan tuberkulin di bawah kulit lengan bawah sebelah dalam. Ditunggu antara 48-72 jam baru dinilai indurasinya. Dalam uji ini diharapkan orang tua agar sabar karena bisa bolak-balik ke klinik 2-3 kali.
4. Sistem skoring. Metode ini menggabungkan gejala klinis, pemeriksaan penunjang dan adanya riwayat kontak dengan penderita TBC dewasa yang diskor dengan nilai tertentu.
Catatan untuk diagnosis menggunakan skoring :
•Diagnosis oleh dokter
•Jika ditemui skrofuloderma dpt lgs didiagnosis TB
•BB dinilai pada saat datang
•Demam & batuk tidak membaik dgn terapi baku
•Foto toraks BUKAN alat diagnosis utama
•Semua reaksi cepat BCG harus dievaluasi dengan sistem skoring
•Diagnosis TB bila skor total >6
•Skor 4 pada balita, atau curiga kuat, rujuk RS
•Profilaksis INH untuk anak kontak dengan pasien BTA+ dengan skor <5

PENGOBATAN TBC ANAK

Terapi TBC anak menggunakan rejimen kombinasi yang terdiri dari :
- Isoniazid
- Rifampisin
- Pyrazinamid
- Ethambutol
- Streptomisin
Dalam pengobatan TBC ANAK, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Permulaan intensif
2. Kombinasi 3 atau lebih OAT
3. Teratur dan lama (enam bulan tidak boleh putus)
4. Pemberian gizi yang baik
5. Pengobatan dan pencegahan penyakit lain
6. Efek samping obat


EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi pengobatan pada TBC ANAK dengan melihat :
Perubahan nyata dalam 2 bulan awal baik klinis maupun penunjang
1. Perbaikan klinis :
berat badan naik
gejala berkurang/hilang
2. Penunjang :
foto rontgen toraks : 2 / 6 bulan (atas indikasi)
pemeriksaan darah : LED
uji tuberkulin : tidak perlu diulang

PENCEGAHAN TBC ANAK
Mengingat akibat yang ditimbulkan pada anak, maka pencegahan menjadi hal yang penting. Beberapa hal yang dilakukan untuk menghindarkan anak dari TBC adalah :
1. Mencegah anak kontak dengan penderita TBC aktif secara dekat dan lama
2. Memberikan pengobatan profilaksis kepada anak yang terinfeksi supaya tidak berkembang menjadi TBC. Pengobatan pencegahan ini harus diberikan dengan indikasi yang tepat dengan menggunakan regimen INH 5mg/kgBB.


Dari berbagai sumber

Sunday, October 10, 2010

MENIKMATI MANFAAT MINUM KOPI

Kabar gembira bagi para peminum kopi. Berdasarkan hasil berbagai penelitian, terbukti bahwa kopi memiliki manfaat positif bagi kesehatan. selama ini kopi diklaim berdampak buruk dan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan.

Kopi mengandung kafein yang sudah dikenal sebagai pengusir rasa kantuk. Kafein memiliki mekanisme kerja untuk mengikat adenosin di otak. Adenosin adalah zat bertugas memperlambat kerja sel otak, sehingga membuat seseorang tertidur. Dengan pengikatan oleh kafein, maka kerja adenosinpun akan terhambat dan orang menjadi tidak mengantuk.

Efek selanjutnya dari kafein adalah dilepaskannya hormon epinefrin, yang memang akan muncul jika kerja otak meningkat. Fungsi hormon tersebut adalah menaikkan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot, mengurangi aliran darah ke kulit dan organ dalam serta mengeluarkan glukosa dari hati. Aktivitas yang dihasilkan epinefrin inilah yang dibutuhkan saat bekerja.

Mengkonsumsi kopi dalam jumlah tepat, mampu menurunkan tingkat kesalahan yang terjadi selama bekerja dan juga meningkatkan produktifitas karyawan (Katherine Ker, London School of Tropical Medicine). Minum kopi juga meningkatkan aktivitas kerja otak, salah satunya menjadi lebih mudah berkonsentrasi. Sebuah studi di Finlandia menunjukkan bahwa orang yang minum kopi 2-3 cangkir sehari beresiko lebih rendah terkena serangan jantung dan stroke. Bahkan dalam Journal of Nutrition, disebutkan bahwa kebiasaan minum kopi yang sama juga dapat mengurangi resiko terkena kanker, terutama kanker payudara, kanker kulit dan kanker hati. Kopi mengandung zat yang dapat melepaskan phytoestrogen dan flafonoid yang berfungsi menahan berkembangnya pertumbuhan dging liar dan tumor.

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa kopi dapat menghindarkan dari Diabetes mellitus tipe II sampai 30%. Hal ini karena kandungan asam klorogenik yang dapat mencegah terganggunya kerja insulin. Tapi ingat, jangan terlalu banyak gula saat minum kopi, karena manfaat kopi menjadi percuma.

Lalu bagaimanakah caranya agar kita mendapatkan manfaat kopi?

Yang pertama, jangan minum kopi sebelum melakukan olahraga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh American College of Cardiology menunjukkan, kopi dapat mengurangi aliran darah ke jantung selama berolahraga berat. Akibatnya justru mudah lelah karena tubuh kekurangan oksigen, terutama di otot, otak dan jantung. Waktu yang cukup tepat adalah pagi hari sebelum beraktivitas. Selain membuat semangat, juga mempermudah pengembalian proses metabolisme dalam tubuh yaitu dengan membakar 15 hingga 25 kalori. Tapi tentu jangan melakukannya sebelum olahraga pagi.

Selain itu, minum kopi saat rehat dapat membuat seseorang lebih persuasif dan membantu mengurangi rasa lelah setelah beraktivitas. Kandungan dalam kopi mampu mengembalikan kondisi tubuh yang lelah menjadi lebih segar, sehingga mood ikutan berubah, sehingga seseorang akan menjadi lebih ramah (Laura Juliano, PhD).

Berikutnya adalah tidak mengkonsumsi kopi secara berlebihan. Dari berbagai riset, cukup dua cangkir kopi sehari atau maksimal tiga cangkir. Jumlah ini cukup untuk menikmati manfaat besar dari kopi dan terhindar dari efek sampingnya.

Minum lebih dari empat cangkir perhari akan menyebabkan tubuh intoksikasi (keracunan kafein) yang ditandai dengan pusing, jantung berdebar-debar, mudah gelisah, sulit tidur, sering kencing dan gangguan lainnya. Jika itu berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan gangguan yang lebih serius.

Yang terakhir, kopi hanya layak dikonsumsi oleh orang dewasa. Sampai berusia 12 tahun, anak sebaiknya dihindarkan dari minum kopi. Kafein dalam kopi justru akan membuat anak menjadi merasa gugup, berdebar-debar dan sakit kepala.

Jadi, tunggu apalagi? Nikmati kopi dan manfaatnya. Sudah minum kopi hari ini?

Dari berbagai sumber

Friday, October 8, 2010

HUJAN BERWARNA BIRU

Kutitipkan salamku siang itu, melalui hujan yang ditumpahkan dari awan kelabu
Jauh di ujung cakrawala, langit tak seluruhnya sendu
Matahari masih menyisakan sinarnya, menggoda hati dengan kehangatannya
Berbaur dengan dinginnya air hujan, yang terasa menusuk, saat menyentuh wajahku

Angin serasa mati, malu meniup
Membiarkan dedaunan yang tak mau membisu
Berisik berbisik bersama hujan yang berwarna biru
Dimana kutitipkan diriku

Kuterobos hujan siang hari itu, membiarkan airnya membasahi hatiku
Menumbuhkan kembali benih rasa yang indah, diantara jari-jari kakiku
Yang telanjang, bermesraan dengan akar ilalang

Kukembangkan tanganku, kutangkap hujan itu, kusimpan dalam erat genggamanku
Tak mau kehilangan lagi, hujanku yang berwarna biru,
Yang dingin dan hangat berbaur jadi satu, memberi warna pelangi di hidupku

Bersat aku dalam rasa yang tak dapat kutahan
Saat kuhentakkan kaki dalam kumpulan air yang bertakung rindu
Memercik buncah mengandung hati, dalam golakan tak dimengerti

Dalam hujanku yang berwarna biru, ada senyumku, yang akan selalu ada untukmu
Dalam hujan yang berwarna biru, kutitipkan salamku untukmu


Banjarnegara, Jum'at, 8 Oktober 2010

Saturday, September 25, 2010

ALLAH MEMANGGIL KITA HANYA 3 KALI SAJA SEUMUR HIDUP


Saat itu malam hari sekitar tengah malam. Gelita malam menggelimuni sekitar, senyap. Di dalam bus yang melaju kencang menuju Makkah dari Jeddah, aku bertanya pada “Bapak”, Bapak adalah petugas pendamping jamaah Haji dimana saya bergabung untuk beribadah haji pada bulan Desember tahun 2003 saat itu.

'Bapak, ceritakan padaku apa yang menarik dari ibadah Haji?

(Maklum, ini pertama kali aku beribadah Haji).

Bapakpun memberikan tausyiahnya, “Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup”

Keningku berkerut, “Sedikit sekali Allah memanggil kita?”

Bapak tersenyum, “Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?”

Saya menggelengkan kepala.

“Panggilan pertama adalah ‘Azan’. Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.

Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.

Saya terpekur, mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih sering melambatkan sholat karena meeting lah, kerjaan tanggung lah, dan lain lain. Masya Allah.......

Bapak melanjutkan, Panggilan yang kedua adalah Panggilan ‘Umrah/Haji’. Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.

Air matapun mulai merebak, membandar membasahi pipi. Subhanallah........

Saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rencanakan dan dengan cara yang tidak disangka-sangka. Alhamdulillah…

Dan panggilan ketiga adalah KEMATIAN. Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya sebelum kematian menjemputmu.

Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... Insya Allah syurga adalah balasannya... ...'

Mata saya basah malam itu, dada terasa sesak, saya pejamkan mata dalam do’a taubat kepada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, dalam baju Ihram yang saya kenakan. Saya berniat, “Aku menjawab panggilan HajiMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........”

Dan malam ini, di saat tengah malam yang sama, kurindukan menjawab kembali panggilanMu, ya Allah……

BOSAN ???


Bosan adalah keadaan di mana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan monoton dari waktu ke waktu

Mengapa BOSAN?

Karena kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki.

Bagaimana menghilangkan BOSAN?

Hanya ada satu cara, NIKMATILAH KEBOSANAN itu, maka kitapun akan terbebas darinya.

Mungkinkah menikmati BOSAN?

Bertanyalah pada dirimu sendiri : mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi setiap hari?

Karena kita makan nasi dengan lauk yang berbeda?

Benar sekali!!! Tambahkanlah sesuatu yang baru dalam rutinitasmu, maka kebosananpun akan hilang.

Bagaimana menambahkan HAL BARU dalam rutinitas kita ???

Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah menelpon dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.....

Apakah itu MENGHILANGKAN kebosanan???

Ternyata jawabnya adalah, TIDAK!!!

Terus bagaimana???

Luangkanlah waktu untuk bermain. Melakukan permainan anak-anak yang dulu pernah kamu mainkan waktu kecil. Dan ajaklah anan-anakmu untuk bermain.

Maka kebosananmu akan hilang...

Kenapa demikian???

Karena segala sesuatu sebenarnya adalah berasal dari pikiranmu sendiri. Kebosanan itupun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Permainan anak-anak membuat pikiranmu ceria. Kebosanan hilang karena pikiranmu tentang kebosanan berganti dengan pikiran tentang keceriaan. Dan...

Anak-anak hanya berpikir tentang BERMAIN dan KECERIAAN

Dan hanya anak-anak yang tahu, bagaimana menciptakan HAL-HAL BARU!!!

SELAMAT BERMAIN setiap hari!!!