Friday, October 8, 2010

HUJAN BERWARNA BIRU

Kutitipkan salamku siang itu, melalui hujan yang ditumpahkan dari awan kelabu
Jauh di ujung cakrawala, langit tak seluruhnya sendu
Matahari masih menyisakan sinarnya, menggoda hati dengan kehangatannya
Berbaur dengan dinginnya air hujan, yang terasa menusuk, saat menyentuh wajahku

Angin serasa mati, malu meniup
Membiarkan dedaunan yang tak mau membisu
Berisik berbisik bersama hujan yang berwarna biru
Dimana kutitipkan diriku

Kuterobos hujan siang hari itu, membiarkan airnya membasahi hatiku
Menumbuhkan kembali benih rasa yang indah, diantara jari-jari kakiku
Yang telanjang, bermesraan dengan akar ilalang

Kukembangkan tanganku, kutangkap hujan itu, kusimpan dalam erat genggamanku
Tak mau kehilangan lagi, hujanku yang berwarna biru,
Yang dingin dan hangat berbaur jadi satu, memberi warna pelangi di hidupku

Bersat aku dalam rasa yang tak dapat kutahan
Saat kuhentakkan kaki dalam kumpulan air yang bertakung rindu
Memercik buncah mengandung hati, dalam golakan tak dimengerti

Dalam hujanku yang berwarna biru, ada senyumku, yang akan selalu ada untukmu
Dalam hujan yang berwarna biru, kutitipkan salamku untukmu


Banjarnegara, Jum'at, 8 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment