Thursday, January 26, 2012

FASILITATOR PELATIHAN

Biech (2005), mengatakan bahwa fasilitator berbeda dengan pelatih, walaupun dalam hal ini fasilitator adalah juga seorang pelatih. Dengan dikenalkannya konsep andragogi oleh Malcom Knowles tahun 1060-an, konsep pelatihan mengalami perubahan menjadi konsep pembelajaran orang dewasa. Di sini seorang pelatih bukan hanya sekedar penyampai informasi, tapi juga mulai menrapkan prinsip – prinsip pembelajaran orng dewasa yang proaktif dan responsif dengan kebutuhan peserta latih, fleksibel tapi tetap berpegang pada agenda yang sudah dibuat, menyampaikan materi pelatihan dan memfasilitasi diskusi dengan peserta untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang paling efektif. Mereka menyebut pelatih seperti ini sebagai “facilitative trainer” atau pelatih yang memfasilitasi. Pelatih ini disebut juga fasilitator. Dengan kata lain, Biech menegaskan bahwa fasilitator adalah pelatih yang efektif (effective trainer).
Kapur (2002) menyebutkan peran dari fasilitator pelatihan ini adalah sebagai berikut :
a.       Berperan dalam upaya pencapaian – pencapaian organisasi.
b.       Memahami permasalahan - permasalahan kunci di organisasi.
c.       Melakukan seleksi dari sasaran peserta pelatihan.
d.       Melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan.
e.       Mengembangkan rencana pembelajaran.
f.        Membuat rancangan program pelatihan.
g.       Menyiapkan bahan dan rencana pelatihan.
h.       Menyiapkan administrasi dan supervisi pelatihan.
i.        Menyiapkan pendanaan.
j.        Implementasi dan memonitor program.
k.       Melakukan evaluasi.
l.        Menerima umpan balik dari peserta latih atau fasilitator lain.
m.     Membuat pencatatan pelaporan
Cook (1999) menyusun karakter yang harus dimiliki oleh seorang pelatih agar dapat menjadi pelatih yang efeektif. Karakter – karakter itu adalah :
a.     Positif.
b.     Penuh semangat.
c.     Mendukung.
d.     Memberi kepercayaan.
e.     Fokus.
f.      Berorientasi pada tujuan.
g.     Memiliki pengetahuan.
h.     Mengarahkan.
i.      Penuh penghargaan.
j.      Sabar
k.     Jelas.
l.      Tegas.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pelatihan yang efektif adalah tujuan. Pelatihan dikatakan efektif bila peserta latih mendapatkan apa yang mereka butuhkan dalam mendukung pekerjaan atau kehidupan mereka. Jadi, peran fasilitator menjadi sangat vital dan yang dibutuhkan dalam sebuah pelatihan memang akhirnya lebih daripada sekedar seorang pelatih konvensional.
  
Sumber :
Stevens, Nicola. (2008), Learning to Coach. For Personal and Proffesional Development (2nd ed). UK, How To Book by Deer Park Productio, Inc. e-book

Blanchard, Scott. Homan, Medelein. (2006), Coahing Secrets of The Top Executives. Ed. Terjemahan.  Jakarta, Bhuana Ilmu Populer.

Biech, Elaine. (2005), Training for Dummies. USA, Wiley Publishing, Inc.

Kapur, S. (2002), Becoming An Effective Facilitator. (1st ed). New Dehli, Infinity Books.

Cook, Marshall, J. (1999), Effective Coaching. USA, The McGraw-Hill Companies.  
     

No comments:

Post a Comment