Saturday, September 25, 2010

KENDALIKAN AMARAH KITA!


Marah dan emosi adalah sifat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan akibat yang buruk. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah s.a.w. bersabda "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhai" (H.R. Ahmad).

Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).
Diriwayatkan juga oleh Abu Hurairah r.a, “Seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Berilah aku sebuah wasiat”. Lantas beliau menjawab, “Jangan marah”. Lalu orang itu mengulang-ulang pertanyaannya dan beliau bersabda, “Jangan marah”. (HR Bukhari).

Sifat pemarah adalah sifat yang tercela dan kita hendaknya menjauhkan hal-hal yang bisa menyebabkan kemarahan, karena kemarahan tidak akan mendatangkan kebaikan. Marah yang tercela apabila berkaitan dengan urusan dunia dan marah yang baik apabila bertujuan untuk membela agama Allah. Rasulullah SAW tidak akan marah kecuali apabila peraturan Allah dilanggar. Tapi kemarahan itupun disampaikan dengan cara yang baik.

Menahan marah memang bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.



Lalu bagaimanakan kita meredamnya bila kita bertemu dengan hal-hal yang membuat kita marah? Islam mengajarkan beberapa hal agar kita mampu mengendalikan kemarahan kita, supaya akibat yang buruk tidak terjadi.

Beberapa cara meredam atau mengendalikan kemarahan :


1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).

Hal ini berdasar kepada firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was yang dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu mereka melihat kesalahan-kesalahannya”. (Al-A’raaf : 200).

2. Berwudlu. Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud).



3. Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakan"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (H.R. Abu Dawud).

4. Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (.R. Ahmad).



5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di
lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (H.R. Tirmidzi)



Orang yang mampu menahan diri ketika marah dan tidak memberi peluang kepada syaitan, dikatagorikan oleh rasulullah sebagai orang yang lurus. Karenanya kita harus selalu hati-hati dan tidak terburu-buru untuk marah dan menyalahkan orang lain bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi kepada kita. Karena bisa jadi, hal tersebut terjadi karena kesalahan kita sendiri. Barang kita hilang, karena kita tidak menyimpannya dengan baik. Barang kita rusak karena kita tidak merawat dengan baik. Kita dijauhi teman, saudara karena kita selalu menyakiti hati mereka dengan kata-kata kita, sikap kita dan perbuatan kita. Pendeknya, setiap kita menghadapi kejadian yang tidak menyenangkan, kita harus mampu mengambil hikmah dan terus berusaha memperbaiki diri. Jangan kita menuntut orang bersikap baik, sementara kita sendiri tidak pernah berusaha menjadi baik.

Hal-hal lain yang harus dihindari dan berdekatan dengan marah ini diantaranya adalah ghibah (bergunjing), berburuk sangka, mencaci, berbuat dzolim, dengki dan mengadu domba. Ini adalah larangan Allah.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bertaqwa. Amin.

Wallahu a'lam bissawab.

No comments:

Post a Comment