Wednesday, August 25, 2010

SUSAH MENOLAK COKLAT?

Siapa yang bisa menolak minuman coklat panas di saat hujan deras begini? Sebagian lagi mengeluhkan

sulitnya stop makan cokelat. Hanya orang dengan niat nekat diet ketat saja yang mampu menolak makanan ini. Benarkah?

Ternyata, memang tidak ada makanan yang dapat menggantikan keinginan untuk makan cokelat, kecuali cokelat itu sendiri. Demikian Elisabeth Somer, MA RD, penulis buku "Food & Mood: The Complete Guide to Eating Well and Feeling Your Best". Dalam sebuah studi, penggemar cokelat diberi cokelat susu, cokelat putih, atau bubuk cokelat. Ternyata yang dirasakan dapat benar-benar menggantikan cokelat adalah cokelat susu.

Mengapa hampir semua orang suka coklat?

Kegemaran akan makanan tertentu ditimbulkan oleh keseimbangan zat-zat kimiawi dalam otak yang disebut neurotransmitter. Dan cokelat tampaknya mempengaruhi hampir semua reseptor otak, sehingga keinginan untuk makan makanan yang satu ini biasanya sangat sulit ditahan.

Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine (PEA) yaitu suatu substansi mirip amphetamine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam. ;)

Selain itu, cokelat juga mengandung theobromin Dan kafein, yang akan memacu enerji dan menimbulkan efek terjaga. Jadi, kalau sedang lemburan dan ngantu-ngantuk, bolehlah secangkir minuman coklat atau sepotong permen coklat sebagai dopping. :D

Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa semakin keras Anda berusaha menjauhi cokelat, justru semakin besar keinginan untuk mengkonsumsinya.

Lalu benarkah coklat harus dihindari? Coklat membahayakan kesehatan seperti kata orang selama ini? Ada benarnya, ada juga tidaknya.

Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Ini merujuk kepada rasa asli biji coklat yang sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin.

Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi memakan cokelat hanya satu potong saja per hari.

Telah lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.

Kalau memang coklat baik untuk kesehatan, lalu seberapa banyak kita boleh mengkonsumsi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit (kekurangan).

Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.

Belum ada bukti bahwa coklat menyebabkan timbulnya jerawat.Masalah yang ditimbulkan oleh coklat adalah adanya penambahan gula dan susu yang berlebihan dalam mengolah coklat. Jadi, untuk mendapatkan efek positif dari coklat, pilihlah coklat yang dengan gula dan susu paling minimal. Biasanya adalah jenis dark chocolate.

Selamat menikmati secangkir minuman coklat panas tanpa cemas..

Disarikan dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment